Rabu



DISKURSUS KALAM DAN FILASAFAT DALAM KITAB TAHAFUT AL- FALASIFAH DAN TAHAFUT AL- RAHAFUT
Oleh : Dr. Kholid al- Walid
A.    Muqaddimah

  • Tahafut al- Falasifah (inkoherensi filosof) di tulis oleh Imam al- Gozali sebagai serangan terhadap pandangan filsafat sehingga menimbulkan ketakutan bagi para pelajar untuk mengkaji dan memepelajari filsafat. Bahakan dalam buku ini al- Gozali sampai mengkafirkan para filosof. Kitab ini di tulis saat belaiu dalam kegalauan  dan ketidak percayaan terhadap banyak disiplin ilmu islam
  • Tahafut al- Tahafut (inkoherensi orang yang inkoheren) di tulis oleh Ibnu Rusyd 90 tahun setelah al- Ghozali se


Al- Futuhat Al- Makkiyyah Karya Ibnu ‘Araby
Oleh  Ikhlas Budiman , M. Si.
A.    Biografi Ibnu ‘Araby
  • Nama lengkapnya adalah Abu Bakr Muhammad Bin ‘Ali Bin Muhammad Bin Ahmad Bin Abdullah al- Hatimi. Nama panggilan Abu Bakr
  • Lahir 17  Ramadhan  560 H/28 juli 1165 di Mursiya , Andalusia. Wafat pada malam Jumat 28 rabi’ul akhir 638 H / 1240 M.


Al- Insan Al- Kamil Karya Abd Al- Karim Al Jili
Oleh Prof. Dr. Yunasril Ali, MA
A.    Motivasi penulisan

  • Nama lengkap kitab ini al- insan al-kamil fi ma’rifati al- Awakhir wa al-awa’il (manusia paripurna tentang pengenalan terhadap yang akhir dan yang awal).
  • Al- Awakhir mengandung makna makhluk-makhluk Tuhan yang berupa benda-benda fisik yang muncul pada tataran akhir dalam tataran proses tajalli (penampilan diri) Tuhan. Adapun al-awail ditulis dalam bentuk jamak untuk melukiskan tentang Tuhan dan juga martabat-martabat yang ada dalam proses tajallinya.


MENGENAL FUSHUSH AL HIKAM IBNU ARABY
Oleh : Prof. Dr. Kautsar Azhari Noer
A.    Fase kehidupan Ibnu Araby

  • Fase pertama adalah fase persiapan dan pembentukan menjadi sufi (560-598/1165-1201 =38/37). Kegiatannaya : mengunjungi dan belajar ilmu agama dan filsafat pada para sufi.

  • Fase kedua adalah fase peningkatan dan pengembangan kehidupan sufi (598-620/1202-2123=22/21). Kegiatannya menetap di makkah, mengunjungi banyak kota, mengajar  dan menulis banyak karya termasuk al-futuhat al-makkiyah dan Tarjuman al-asywaq.

  • Fase ketiga adalah fase kematangan kehidupan spiritual dan intlektual sebagai seorang sufi (620-638/1223-1240= 18/17). Kegiatannya menetap di damaskus, menulis Fushush al- hikam, menyelesaikan al- futuhat al- Makkiyah.

Jumat

GAMBARAN HIDUP


hidup,,inilah gambaran hidup kita di dunia ini...lahir besar menjadi tua dan hilang kembali seperti semula yaitu dari tidak pernah ada sebelumnya menjadi ada dan menjadi tidak ada lagi....lalu setelah itu kita kemana???,, apakah hanya sekdar mati dan tidak ada lagi selamanya???... disinilah agaaama menjelaskan bahwa hidup di dunia ini adalah sebagi ladang untuk beramal dan akan kita pertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan selama hidup ini... lantas bagaiman???,, ya kita isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan baik..agar kita ada nilai ke-ada-an kita di dunia ini.. bagaimana kalu kita ngerjain keburukuan???... ya akan dapat keburukan juga...baik amalmu baik pula hasilnya buruk amalnnnya ya buruk juga hasilnya...tingal pilih mau baik atau buruk... namun apakah bisa baik amalnnya dan buruk hasilnya atau buruk amalannya dan baik hasilnya??,,,gak bisa broo..baik ya baik,, klo buruk ya buruk.. ia sih tapikan banyak kejadian ada yang berbuat baik namun keburukan yang didapatkan dan sebaliknya..bagaiman mengahadapi pertanyaan tersebut???..untuk menjawab pertanyaan tersebut kita butuh pemikiran filosofis tanpa meniadakan peran agama artinya kita menggabungkan keduanya (nah disinilah masuk ruang kerja filsafat)...baik buruk itu kembali kepada agama,,kalau sudah di tetapkan bahwa itu baik,,maka gak ada peluang bagia akal untuk mengubahnya.. lalu dimana peran akal???,, akal berperan pada masalah lain yang yang belum di Qat'ikan oleh hukum agama...bukan berarti akal tidak di gunakan, namun kemampuan akal untuk sampai ke daerah tersebut terbatas...jadi akal tidak mampu membuat ibadah solat sebagi cara untuk menyembah Allah, . intinya adalah::
1. kita hidup dan lahir dari ketiadaan
2. kemudian beproses dalam hidup ini beramal . dan ada dua pilihan yaitu baik dan buruk.
3. kemudian mati dan melaporkan hasil amalan kita....

bagaiaman ngisi hidup ini??,..ooohhh itu mah gampang,,isi dengan belajaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrr dan dengan niyta ibadah oke.....

Rabu

BERFIKIR TENTU...


sombong, apa itu sombong??, kenapa sombong?,, siapa yang di sebut orang sombong?, kapan orang itu di sebut sombong?, baik atau burukkah sombing itu?, bagaimana kok bisa terjadi (tumbuh) sombong tersebut dalam hati?...bagaimana pendapat para ulama' tentang sombong?,,, inilah pertanyaan-pertanyaan yang lahir dari rahim penasaran (akal)..tentunya kelahiran pertanyaan tersebut tidaklah secara kebetulan (sebab saya tidak/kurang meyakini teori kebetulan)..sebagaimana lahirnya seorang bayi tanpa ibu atau ayah..(kecuali mukjizat). kalau begitu lantas siapakah orang tua dari pertanyaan-pertanyyan yang terlahir dari rahim keheranan tersbut?...siapakah nama orang tuanya?... untuk mengenal dan memahmi siapa orang tuanya, kita harus menilik kembali sebab timbulnya pertanyaan tersebut. kalau manusia (misalnya kamu atau saya ) terlahir pasti karena bercampurnya sperma laki-laki dan perempuan (ayah ibu),, maka pertanyaan begitupula,diapun terlahir dari bercampurnya sperma ahhhhhh semerawut nanti saya pikirin dulu ya...

menafsirkan Al-Quran

Berhati-hatilah dalam menafsirkan al-Quran dengan pendekatan sains dan teknologi. Kalaupun ingin, maka penafsiran itu, berdasarkan pendapat Dr. Yusuf al-Qaradhawi, harus melalui tiga tahapan: Pertama, keharusan mengetahui prinsip-prinsip dasar ilmu tersebut. Kedua, perhatian seorang spesialis ilmu pengetahuan pada apa yang tidak menjadi perhatian orang lain. Ketiga, syarat penggunaan perangkat ilmu pengetahuan dalam tafsir: a) Berpegang pada fakta ilmiah bukan hipotesis. b) Menjauhi pemahaman diri dalam memahami nash. c) Menghindari untuk menuduh umat seluruhnya bodoh. (Lihat Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid 3).